Monday, January 15, 2018

Perkataan yang Sesuai dengan Perbuatan


Saya hampir kesulitan untuk membedakan mana orang baik dan mana orang jahat. Mana orang yang sederhana dan mana orang yang bermewah-mewahan. Mana orang yang rendah hati dan mana orang yang keras kepala. Mana orang yang jujur dan mana orang yang bohong. Mana orang yang hanya pandai bicara dan mana orang yang sesuai dengan perbuatannya.
Saya merasa menemukan kuncinya. Apa? Perkataan yang sesuai dengan perbuatan. Orang dengan mudah pandai bicara, tapi tidak semua bisa sesuai dengan praktiknya. Semua orang bisa mengatakan bahwa ini bahagia, ini kesabaran, ini kesederhanaan, ini sedekah, ini membantu orang, ini kejujuran dan lain sebagainya. Tapi akhlak tidak bisa berbohong. Perilaku kita sehari-sehari tidak bisa dimanipulasi. Sekalipun dimanipulasi, disembunyikan dan berpura-pura, cepat atau lambat akan terbongkar juga.
Perhatikan baik-baik, kata mutiara indah dan kontemplatif ini:
Tidak usahlah kita risaukan, jika orang lain tidak tahu apa yang kita miliki atau seberapa tinggi kemampuan kita melakukan segala sesuatu. Orang lain bisa menilai 'kualitas seseorang' hanya dengan melihat sikap, tutur kata, dan perilaku sehari-hari yang kita lakukan.
Terlalu capek kalau kita selalu memaksakan kehendak kita. Ingin dilihat orang tampil sempurna tanpa cela. Ingin dihormati. Ingin dianggap baik oleh orang lain. Ingin menunjukkan bahwa kita ini orang hebat. Ingin orang lain tahu bahwa kita ini orang yang berkuasa. Ingin dihormati, cepat tersinggung. Percaya atau tidak, sungguh capek sekali hidup dalam kepura-puraan.
Tidak usahlah kita hidup dalam kepura-puraan. Mulut kita bisa bicara bahagia tapi hati tidak bisa berbohong. Semua orang bisa menganggap kita sebagai orang kaya dan menurut mereka kita akan jadi orang yang bahagia, tapi diri kita sendiri, pikiran dan hati kita tidak bisa berbohong. Hiduplah dengan sederhana dan apa adanya, jangan dibuat-buat.
Orang bisa pandai bicara bahwa 'sabar' adalah ini dan itu, bla bla bla. Tapi kita akan bisa membedakan, mana yang sabar hanya dalam perkataan dan mana sabar yang bisa kita terapkan. Ada orang yang memang pandai dalam bicara dan sesuai dengan perbuatannya. Ada orang yang pandai bicara tapi tidak sesuai dengan perbuatannya. Ada orang yang tak pandai bicara tapi akhlak dan perbuatannya sangat mulia.
Selama perkataan kita tidak sesuai dengan perbuatan, orang lain tidak akan menaruh hormat kepada kita. Orang mudah sekali mengatakan korupsi haram, korupsi melanggar kemanusiaan, korupsi kejahatan yang gila dan seterusnya, eh ternyata kita sendiri yang justru pelaku korupsi itu sendiri, entah itu diakui atau tidak, merasakan atau tidak. Kita dengan mudah, saya ini orang bahagia, saya ini orang sabar, tapi orang tidak akan percaya kalau akhlak dan perbuatan kita tidak mencerminkan.
Kita harus terus belajar. Tingginya pendidikan, prestisiusnya jabatan, banyaknya uang dan lain sebagainya, tidak menjamin akhlak dan sikap kita dewasa. Dewasa itu pilihan, tua itu pasti. Tidak jarang ada banyak orang yang usianya lanjut tapi cara berpikir dan bersikapnya konyol melebihi anak-anak. Dan tidak sedikit para pemuda yang justru cara berpikir dan bersikapnya lebih dewasa. Jangan membohongi diri sendiri ya? Ini pesan untuk saya dan mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain.
Wallaahu a'lam

Mamang M Haerudin (Aa)
KUA Kecamatan Karangwareng, 9 Januari 2018, 11.20 WIB

No comments:
Write comments